| dc.description.abstract |
Sekam padi adalah kulit luar yang melindungi butir padi atau gabah sebelum proses penggilingan. Sekam ini merupakan limbah dari hasil penggilingan padi, di mana beras dipisahkan dari kulitnya. Meskipun dianggap limbah, sekam padi memiliki banyak manfaat, antara lain: sebagai bahan bakar biomassa, terutama untuk menghasilkan energi panas, sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah, sebagai media tanam yang baik karena memiliki aerasi yang bagus atau tepat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menjamin pertumbuhan bibit yang maksimal.
Tempat penelitian dilaksanakan di lahan pembibitan kebun percobaan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2024 sampai Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non- faktorial dengan 8 taraf perlakuan dosis sekam padi sehingga didapat 16 kombinasi perlakuan. Penelitian ini memiliki 2 tanaman dalam 1 perlakuan dengan 2 ulangan sehingga jumlah keseluruhan 32 tanaman. Parameter yang diamati yaitu Tinggi Tanaman, Diameter Batang, Jumlah Daun, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Volume Akar, Berat Kering Tajuk, Berat Kering Akar.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh peningkatan tinggi tanaman selama 12 minggu yang telah di aplikasikan pencampuran tanah sub soil, top oil dan sekam padi, berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah. Tinggi tanaman dari minggu ke-1 hingga minggu ke-12 menunjukkan variasi yang signifikan antara perlakuan yang diterapkan. Perlakuan M3B mencatat rata-rata tinggi tanaman tertinggi pada minggu ke-12, yaitu 52,0 cm, yang menunjukkan bahwa perlakuan ini paling efektif dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Perlakuan ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dari minggu ke minggu dan merespon dengan sangat baik. |
en_US |